Pengertian Riset dan Pengembangan
Istilah riset (research) dan pengembangan (development) sering digunakan bersama-sama,namun masing-masing mempunyai proses dan penerapan berbeda.
Menurut statement Financial Accounting Standard No.2 , yang dikutip dari Wilson dan Campbell (1992:89), aktifitas riset didefinisikan sebagai berikut :
Sedangkan pengembangan didefinisikan sebagai berikut : “Development is the translation research finding or other knowledge into a plan or design a new product or process for a significant improvement to an existing product or process whether intended for sale or use.”
Standar Akuntansi Keuangan (SAK No.20) memberikan pengertian riset sebagai berikut : “Riset adalah penelitian yang orisinil dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan memperoleh pengetahuan dan pemahaman teknis atau ilmiah yang baru.” Sedangkan pengertian pengembangan sebagai berikut : “Pengembangan adalah penerapan hasil riset atau pengetahuan lain ke dalam suatu rencana atau desain untuk menghasilkan bahan,alat,produk,proses,system atau jasa, sebelum dimulainya komersial atau pemakaian.”
Wilson dan Campbell (1992:361) membagi riset menjadi dua,yaitu :
1.Penelitian Dasar (Basic/Fundamental Research)
2.Penelitian Terapan (Applied Research)
Kegiatan penelitian ini berkaitan dengan penerapan praktis atas ilmu pengetahuan baru pada produk atau proses yang diminati oleh perusahaan.
Kegiatan yang termasuk dalam Aktifitas Riset dan Pengembangan
Walaupun hakekat yang tercakup dalam riset dan pengembangan secara umum dapat dipahami, tetapi secara praktek sulit untuk mengidentifikasikan secara khusus.
Contoh kegiatan riset menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK No.20) adalah:
1.Kegiatan yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru.
2.Penelitian lebih lanjut terhadap kemungkinan penerapan hasil riset dan pengetahuan lainnya.
3.Penelitian untuk menemukan alternative produk dan proses.
4.Fomulasi dan desain kemungkinan alternative-alternatif produk dan proses baru atau disempurnakan.
Sedangkan contoh kegiatan pengembangan adalah :
1.Evaluasi alternative produk atau proses terjadi.
2.Rancangan,kontruksi dan pengkajian prototype dan model sebelumnya diproduksi.
3.Rancangan peralatan dan cetakan yang melibatkan teknologi baru.
4.Rancangan,kontruksi dan operasi pabrik percontohan yang skala ekonominya tidak layak untuk produksi komersial.
Banyak kegiatan yang mungkin berhubungan erat dengan kegiatan riset dan pengembangan, tetapi tidak merupakan kegiatan tersebut,antara lain :
1.Penerapan rekayasa sepenuhnya dalam kegiatan produksi pada tahap awalproduksi komersial.
2.Pengendalian mutu komersial,meliputi pengujian rutin terhadap hasil produksi.
3.Perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi selama produksi komersial.
4.Usaha rutin untuk meningkatkan,memperkaya atau menyempurnakan kualitas produk yang ada.
5.Penyesuaian dari kemampuan yang ada terhadap permintaan khusus atau kebutuhan pelanggan sebagai bagian darikegiatan komersial yang berkesinambungan.
6.Perubahan rancangan secara musiman ataupun periodikdari produk yang ada.
7.Rancangan rutin dari peralatan.
8.Kegiatan-kegiatan yang mencakup rekayasa kontruksi dan rancang bangun sehubungan dengan kontruksi,relokasi,pengaturan kembali atau fasilitas permulaan yang digunakan semata-mata untuk proyek riset dan pengembangan tertentu.
9.Riset pasar.
Sumber :Petra Christian University Library
Menurut statement Financial Accounting Standard No.2 , yang dikutip dari Wilson dan Campbell (1992:89), aktifitas riset didefinisikan sebagai berikut :
“Research is planned search or critical investigation aimed at discovery new knowledge with the hope that such knowledge will be useful in developing a new product or service or a new process or technique or in bringing about a significant improvement to an existing product or process.s”
Sedangkan pengembangan didefinisikan sebagai berikut : “Development is the translation research finding or other knowledge into a plan or design a new product or process for a significant improvement to an existing product or process whether intended for sale or use.”
Standar Akuntansi Keuangan (SAK No.20) memberikan pengertian riset sebagai berikut : “Riset adalah penelitian yang orisinil dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan memperoleh pengetahuan dan pemahaman teknis atau ilmiah yang baru.” Sedangkan pengertian pengembangan sebagai berikut : “Pengembangan adalah penerapan hasil riset atau pengetahuan lain ke dalam suatu rencana atau desain untuk menghasilkan bahan,alat,produk,proses,system atau jasa, sebelum dimulainya komersial atau pemakaian.”
Wilson dan Campbell (1992:361) membagi riset menjadi dua,yaitu :
1.Penelitian Dasar (Basic/Fundamental Research)
Jenis ini mencakup penelitian atau penyelidikan yang mengarah kepada kemajuan ilmu pengetahuan yang tidak memiliki tujuan komersial tertentu.
2.Penelitian Terapan (Applied Research)
Kegiatan penelitian ini berkaitan dengan penerapan praktis atas ilmu pengetahuan baru pada produk atau proses yang diminati oleh perusahaan.
Kegiatan yang termasuk dalam Aktifitas Riset dan Pengembangan
Walaupun hakekat yang tercakup dalam riset dan pengembangan secara umum dapat dipahami, tetapi secara praktek sulit untuk mengidentifikasikan secara khusus.
Contoh kegiatan riset menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK No.20) adalah:
1.Kegiatan yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru.
2.Penelitian lebih lanjut terhadap kemungkinan penerapan hasil riset dan pengetahuan lainnya.
3.Penelitian untuk menemukan alternative produk dan proses.
4.Fomulasi dan desain kemungkinan alternative-alternatif produk dan proses baru atau disempurnakan.
Sedangkan contoh kegiatan pengembangan adalah :
1.Evaluasi alternative produk atau proses terjadi.
2.Rancangan,kontruksi dan pengkajian prototype dan model sebelumnya diproduksi.
3.Rancangan peralatan dan cetakan yang melibatkan teknologi baru.
4.Rancangan,kontruksi dan operasi pabrik percontohan yang skala ekonominya tidak layak untuk produksi komersial.
Banyak kegiatan yang mungkin berhubungan erat dengan kegiatan riset dan pengembangan, tetapi tidak merupakan kegiatan tersebut,antara lain :
1.Penerapan rekayasa sepenuhnya dalam kegiatan produksi pada tahap awalproduksi komersial.
2.Pengendalian mutu komersial,meliputi pengujian rutin terhadap hasil produksi.
3.Perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi selama produksi komersial.
4.Usaha rutin untuk meningkatkan,memperkaya atau menyempurnakan kualitas produk yang ada.
5.Penyesuaian dari kemampuan yang ada terhadap permintaan khusus atau kebutuhan pelanggan sebagai bagian darikegiatan komersial yang berkesinambungan.
6.Perubahan rancangan secara musiman ataupun periodikdari produk yang ada.
7.Rancangan rutin dari peralatan.
8.Kegiatan-kegiatan yang mencakup rekayasa kontruksi dan rancang bangun sehubungan dengan kontruksi,relokasi,pengaturan kembali atau fasilitas permulaan yang digunakan semata-mata untuk proyek riset dan pengembangan tertentu.
9.Riset pasar.
Sumber :Petra Christian University Library
0 komentar:
Posting Komentar